Sabtu, 11 Mei 2013

sekilas bisnis nabi


NAMA : RENI AMBARWATI ( reniambarwati99@yahoo.com )

Perjalanan Bisnis Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.  Semasa Mudanya RasulAllah ini Sudah berkenalan dengan Bisnis dari Usia Dini, Dimulai dari menggembala Kambing. Pada waktu itu Beliau masih berusia 12 Tahun dan Beliau di Ajak oleh pamannyaAbu Thalib untuk berdagang di Negeri Syam. Disitulah Awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal Bisnis secara serius, dan Menjadi Enterprenur Sejati. Hingga beliau mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negri tersebut.
 Reputasi-reputasinya adalah sebagai Orang yang Terpercaya (Al-Amin) di dalam Perdagangannya maupun di Kehidupan sehariannya. Pada usia 17 Tahun Nabi Muhammad SAW sudah di beri mandat penuh oleh pamannya untuk Berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun beliau sudah hampir menguasai Pusat Bisnis Global di Jamannya.
            Yang menjadi number one capital dalam bisnis ala Rasulullah adalah kepercayaan (trust) dan kompetensi. Dalam kepercayaan itu ada integritas dan kemampuan melaksanakan usaha. Rasulullah membangun usaha dari kecil, dari sekadar menjadi pekerja, kemudian dipercaya menjadi supervisor, manager, dan kemudian menjadi investor. Sebagai pengusaha dan pemimpin, Rasulullah mempunyai sumber income yang sangat banyak. Namun beliau sangat ringan tangan memberi bantuan.  Beliau sangat tidak sabar melihat ada umat yang menderita dan tidak ridha melihat kemiskinan di sekitarnya atau kelaparan di depan matanya. Itu sebabnya, Rasulullah selalu berinfak dengan kecepatan yang luar biasa, yang digambarkan para sahabatnya sebagai “seperti hembusan angin”. “Beliau menyedekahkan begitu banyak hartanya dan mengambil sedikit saja untuk diri dan keluarganya.
            Sementara itu menurut Laode M. Kamaluddin. Ph.D. dalam bukunya “14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis”, kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan permintaan pelanggan sehingga tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, beliau selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.
Rahasia bisnis Rasulullah, antara lain menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga; berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; pintar mempromosikan diri; menggaji karyawan sebelum kering keringatnya; mengutamakan sinergisme; berbisnis dengan cinta; serta pandai bersyukur dan berucap terima kasih.
Sumber ::
·          www.tazkiaonline.com
·         14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis – Laode M. Kamaluddin. Ph.D

Minggu, 28 April 2013

dasar ajaran islam:
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Sebagaiman telah diketahui ajaran Islam merupakan ajaran yang paling sempurna dan luas. Namun begitu luasnya ajaran Islam, pada dasarnya pokok ajaran Islam hanyalah kembali pada tiga hal yaitu iman,islam dan ihsan. Tiga pokok ajaran ini meliputi semua kehidupan seorang muslim. Dengan mengamalkan pokok-pokok ajaran islam ini Insya Allah kehidupan seorang muslim akan selamat dunia maupun akhirat. Maka dari itu saya akan membahas popok-pokok ajaran islam sebagai berikut.


















BAB II
PEMBAHASAN
A. Iman
                Iman berasal dari bahasa arab yang berarti percaya. Jadi iman berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan. Pokok atau pilar keimanan terdiri dari enam perkara yaitu: Iman kepada Allah, Iman kepada malaikat Allah, Iman kepada kitab Allah, Iman kepada Nabi dan Rasul Allah, Iman kepada hari kiamat dan Iman kepada qada’ & qadar. Keenam rukun ini telah disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an 1 dan hadis 2.
1.      Iman kepada Allah
Iman kepada Allah merupakan kepercayaan kita terhadap adanya Allah. Dengan iman kita membulatkan keyakinan diri serta hati semata mata karena Allah. Secara positif menuju tauhid yang murni dan secara negative menafika segala bentuk pemujaan kepada selain dari Allah.
2.      Iman  kepada malaikat Allah
Kita wajib membenarkan bahwa para malaikat itu ada wujudnya dimana Allah menciptakan malikat dari cahaya. Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu patuh dan beribadah kepada Allah. Allah berfirman : Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” 3.
Kita wajib mengimani secara rinci setiap malaikat yang kita ketahui namanya,adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimani secara global. Diantara bentuk beriman kepada malaikat menimani setiap tugas dan amalan mereka yang tersebut dalam Al-Qur’an dan Hadis shahih, seperti pengantar wahyu, menurunkan hujan, mencabut nyawa dan lainnya.
3.      Iman kepada kitab Allah
Kita mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah kalam-Nya. Kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an. Seperti Taurat, Injil, Zabur, suhuf Ibrahim dan suhuf Musa. Dan kitab suci yang terakhir adalah Al-Qur’an.
______________________________________________________________________________
1. Q.S Albaqarah : 177, Q.S Al-Qamar : 49
2. “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” (HR. Muslim no. 9)
3.Q.S Anbiya’ : 19-20

4.      Iman kepada Nabi dan Rasul Allah
Dengan beriman kepada nabi dan rasul kita meyakini adanya manusia pilihan yang diutuskan oleh Allah untuk memberi petunjuk yang di akhiri dengan Nabi Muhammad. Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Karenanya siapa saja yang mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka maka sama saja dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. Karenanya Allah mengkafirkan Yahudi dan Nashrani tatkala tidak beriman kepada Muhammad saw dan Allah mendustakan keimanan mereka kepada Musa dan Isa a.s, karena mereka tidak beriman kepada Muhammad saw. Juga wajib mengimani secara terperinci setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita wajib mengimaninya secara global. Allah Ta’ala berfirman yang artinya Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”  4.
5.    Iman kepada hari kiamat
Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi dunia ini, tidak ada lagi hari keesokan harinya. Hari akhir adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah perkecualikan-, lalu mereka semua dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalan mereka. Allah Ta’ala berfirman: “Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, janji dari Kami, sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” 5.
6.    Iman kepada Qada’ dan Qadar
Dengan beriman kepada Qada’ dan Qadar, kita meyakini di samping usaha yang dilakukan hanya Allah yang bakal menentukan dan segalanya terletak di dalam kekuasaan-Nya

B. Islam

          Islam berarti patuh dan tunduk. Islam berkaitan dengan amal zhahir. Adapun rukun islam ada lima perkara,yaitu :
a)    Mengucap dua kalimat sahadat
Maksudnya yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Asyhaadu alla ilaaha illallaahu wa asyhaadu anna muhammadar rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah Tuhan yang wajib kita patuhi perintah dan larangannya. Jika ada perintah dan larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, maka Allah yang harus kita patuhi. Ada pun Muhammad adalah utusan Allah yang menjelaskan ajaran Islam.
4.Q.S Ghafir : 78
5. Q.S Al-Anbiya : 104
b)      Shalat
Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang meninggalkan shalat berarti merusak agamanya. Shalat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Shalat yang diwajibkan adalah shalat lima waktu,yaitu : dzuhur empat rakaat, ashar empat rakaat, maghrib tiga rakaat, isya’ empat rakaat, subuh dua rakaat. Adapun shalat yang selain disebutkan tersebut adalah shalat sunah.
c)      Puasa dibulan Ramadhan
Puasa ialah menahan diri dari makan,  minum dan yang segala yang membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa pada bulan ramadhan adalah kewajiban seperti firman Allah yang artinya “wahai orang orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” 6
d)     Membayar zakat
Membayar zakat diwajibkan bagi muzaki ( orang yang wajib pajak/mampu). Adapun orang yang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. Ada tujuh golongan mustahiq yaitu : fakir, miskin, amil, mualaf, orang budak, berhutang, sabilillah dan ibnu sabil.
e)      Berhaji jika mampu
Rukun islam yang kelima adalah berhaji jika mampu. Mampu disini dalam arti mampu secara fisik maupun materi. Sebelum berhaji hutang yang jatuh tempo harus dibayar dan keluarga yang ditinggalkan harus diberi bekal yang cukup. Jadi berhaji tidak diwajibkan bagi orang orang yang kurang mampu fisik maupun materi.
C. IHSAN
Ihsan adalah cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Kita beribadah seolah- olah melihat Allah. Nabi Muhammad saw bersabda Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau.” 7. Jadi orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena ia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya.




6. Q.S Al-Baqarah : 183
7. Hadis Riwayat Muslim
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
          Pokok-pokok ajaran islam meliputi Iman, Islam, Ihsan.
Iman merupakan kepercayaan dan keyakinan. Pilar keimanan terdiri dari enam perkara yaitu : iman kepada Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab Allah, iman kepada rasul dan nabi Allah, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada’ dan qadar.
Islam berarti patuh dan tunduk. Rukun islam ada lima perkara yaitu : mengucap dua kalimat shahadat, shalat, puasa dibulan ramadhan, membayar zakat, berhaji bila mampu.
Ihsan merupakan cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada Allah.















Daftar Pustaka
Al-Qur’anul qarim
Mudzhar,Anto, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998,cet.I
Salimi Ibnu,Studi Islam 3,Surakarta:Lembaga Studi Islam UMS,1997,cet.I